Pengalaman 3 Tahun Jadi PNS – Penyesuaian Gaya Hidup

Pengalaman 3 Tahun Jadi PNS – Penyesuaian Gaya Hidup

Setelah diangkat jadi PNS di tahun pertama, saya menjalani pekerjaan sebagai staf pelaksana. Jadi ternyata tidak langsung dilantik menjadi jabatan fungsional sesuai jabatan yang saya lamar. Di sisi pekerjaan saya sudah mulai terbiasa dengan ritme bekerja sebagai PNS. Ada kalanya santai, ada kalanya sibuk. Ada kalanya mengerjakan administrasi ada kalanya praktek dan berkunjung ke perangkat daerah/desa. Bisa dikatakan tahun ke 2-3 adalah zona nyaman bagi saya. Namun tulisan kali ini akan lebih fokus ke sisi finansial saya sebagai PNS di awal-awal masa kerja.

Gaji pokok PNS diatur secara nasional melalui Peraturan Pemerintah (PP) dan ditentukan berdasarkan golongan, masa kerja, dan jabatan. Angkanya cenderung tetap dan mengikuti standar yang ditetapkan negara. Misalnya, seorang PNS golongan III dengan masa kerja 0 tahun pada tahun 2023 memiliki gaji pokok sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per bulan. Ditambah lagi ada aturan jika CPNS hanya menerima 80% gaji.

Bagi saya yang sebelumnya bekerja di non pemerintahan, tentu terjadi penurunan pendapatan bulanan yang signifikan. Ditambah dengan lahirnya anak ke-2 sehingga tanggungan saya kini 3 orang. Sebenarnya hal ini sudah saya prediksi saat masih bekerja di kantor lama dan berniat jadi PNS. Perlahan saya mulai mengurangi gaya hidup konsumtif dengan cara membedakan kebutuhan dan keinginan, serta belajar menunda pembelian barang yang tidak perlu. Sehingga tidak terlalu kaget saat sudah menjadi PNS.

Saya mencatat pengeluaran harian (cash flow) agar bisa mengontrol pengeluaran bulanan. Berulang kali saya mengingat kembali bahwa ini adalah pilihan saya, ada harga yang harus dikorbankan, ada hal yang lebih berharga dari materi, yaitu waktu dengan keluarga. Di swasta/bank boro-boro bisa pulang on time jam 4 😀

SK PNS berulangkali nyaris saya “sekolahkan” di bank, namun Alhamdulillah selalu ada saja rezeki yang tak di duga-duga seperti adanya uang pisah dari perusahaan lama, cairnya BPJS TK, dan tabungan darurat. Tabungan darurat tersebut mampu melewati masa-masa kelahiran anak ke-2 saya. Juga menyelamatkan saya menyambung hidup hingga diangkat menjadi jabatan fungsional. Setelah dilantik menjadi jabatan fungsional, tunjangan kinerja ikut bertambah hingga lebih dari cukup. Apalagi dengan pengeluaran bulanan yang kini terkontrol dengan baik.

Hikmah yang saya dapatkan setelah melewati fase tersebut adalah saya jadi banyak belajar tentang hidup minimalis, slow living, investasi, dan manajemen keuangan (Hal-hal yang tidak diajarkan pada saat kita sekolah). PNS memanglah bukan pekerjaan yang cocok untuk gaya hidup hedon. Tapi setidaknya “cukup” untuk membiayai kebutuhan sehari-hari jika kita bisa mengaturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.