Culture Shock Saat Masuk PNS

Culture Shock Saat Masuk PNS

Pindah dari bekerja di perusahaan lama ke perusahaan baru biasanya akan membutuhkan adaptasi. Itu hal yang wajar. Ini bukan pertama kalinya saya pindah kerja. Namun saya merasa ini proses adaptasi yang cukup jauh berbeda. Maklum saja karena sebelumnya saya kerja di swasta, bank, dan sektor informal sedangkan sekarang harus ke sektor pemerintah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mungkin ini bisa dikatakan bentuk culture shock. Berikut adalah beberapa perubahan yang saya alami:

  1. Struktur Organisasi dan Birokrasi: Di swasta struktur organisasi biasanya lebih linier dan terkadang lebih fleksibel. Namun dalam sektor pemerintah, terdapat hierarki yang lebih kaku dan rumit. Memerlukan waktu ekstra untuk menyelesaikan tugas-tugas administratif, melibatkan lebih banyak proses persetujuan, sehingga proses pengambilan keputusan yang lebih lambat. Padahal sebenarnya bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
  2. Budaya Kerja: Budaya kerja di swasta cenderung lebih to-the-point. Rapat, briefing, dan kegiatan-kegiatan dilaksanakan seefektif dan sesingkat mungkin karena waktu adalah uang. Sedangkan budaya kerja di sektor pemerintah relatif santai karena mayoritas terdiri dari generasi boomer. Cara berkomunikasi juga lebih menonjolkan kearifan lokal budaya setempat. Termasuk di dalamnya melibatkan protokol tertentu dalam berkomunikasi, mengikuti prosedur, dan berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, bahkan pimpinan daerah.
  3. Budaya Kinerja: Di swasta kita fokus pada orientasi pada kinerja dan pencapaian target. Namun, dalam sektor pemerintah, kita fokus pada pelayanan publik dan mensejahterakan masyarakat. Di pemerintahan kita berorientasi pada pemenuhan kinerja organisasi. Sedangkan kinerja individu terkadang begitu samar dan terkesan subjektif. Pencapaian pekerjaan tidak berdasarkan data atau sistem sehingga sulit menghitung kinerja seseorang. Akhirnya di akhir bulan kadang tidak ada bedanya antara yang rajin dan yang malas, semuanya akan mendapatkan tunjangan.
  4. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Di swasta kita menandatangani perjanjian kerja dengan jam kerja jam 08.00-16.00. Namun kadang jam 16.00 belum bisa pulang karena ada rapat evaluasi harian, sosialisasi, atau lembur dadakan. Jangan heran kalau pegawai swasta kadang susah untuk sekedar pulang saat masih ada matahari. hehe. Di sektor pemerintah, jam kerja cenderung lebih tetap dibandingkan dengan swasta/bank. Ada sesekali lembur, hanya pada waktu-waktu tertentu saja yang mungkin akan menyita waktu pribadi seperti pada hari besar nasional, ada tamu kenegaraan, atau ada bencana alam. Namun secara umum sektor pemerintahan menawarkan keseimbangan waktu antara kerja dan waktu pribadi lebih baik.

Saya di sini tidak berniat untuk merendahkan pekerjaan tertentu karena pada dasarnya setiap sektor memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Penjelasan di atas tidak men-generalisasi semuanya melainkan hanya gembaran sempit dari sudut pandang tempat saya bekerja. Pekerjaan PNS di Kementerian/Lembaga lain mungkin bisa menyerupai swasta, atau di swasta ada yang lebih santai menyerupai mayoritas pemerintahan. Akhirnya semua kembali pada budaya kerja kantor masing-masing dab individu yang bekerja di dalamnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.