Pengalaman Mengikuti Tes CPNS

Pengalaman Mengikuti Tes CPNS

Saya sudah mencoba mengikuti tes CPNS sebanyak 3 kali.

2013

Pertama kali pada tahun 2013 persis setelah saya lulus kuliah. Kala itu saya masih idealis, hahaha. Dengan pedenya memilih formasi Kementerian Keuangan karena melihat gajinya paling gede dan formasi paling banyak. Tes administrasi dan tes dasar saya lulus. Yang paling saya ingat adalah saat Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di Kampus STAN Bintaro. Saya dijadwalkan sesi jam 8.00 sehingga harus berangkat dini hari. Bis pertama dari Sumedang berangkat jam 12 malam dan biasanya sampai jam 6 pagi.

Sialnya saya ga kebagian kursi dan duduk di pinggir sopir. Jadilah saya melek sampai sekitar Karawang, sebelum akhirnya kebagian kursi. Saat itu bis ngebut sehingga saya sampai kepagian di Kampung Rambutan, bahkan adzan Subuh saja belum. Berhubung Busway/Angkot belum ada jam segitu saya putuskan tiduran dulu di mesjid sekitaran terminal karena belum tidur sama sekali. Eh diusir. Katanya ga boleh tidur di dalam, di luar aja.

Singkat cerita, hasil tes saya hanya bisa masuk ke 500 besar sehingga jauh sekali dari harapan. Saingan saya bukan orang-orang sembarangan. Tapi setidaknya jadi ada pengalaman ke ngebolang ke Jakarta.

2018

Tes CPNS kedua kali saya ikuti pada tahun 2018. Pada rentang 2013-2017 saya sengaja tidak daftar CPNS meski orang tua sering menyarankan. Saat itu saya sudah kerja di Bandung, Cirebon, dan Majalengka sehingga sulit jika harus izin tes. Adapun saya daftar di 2018 karena memang saat itu ada formasi di Majalengka dan lokasi tesnya di Cirebon. Saat itu saya masih kerja di bank tapi mulai merasa jenuh dan lelah. Meski dari pendapatan akan turun tapi saat itu saya mulai berpikir realistis. Dengan jadi PNS, saya mungkin bisa mencari tambahan di sore/malam hari, pikir saya kala itu. Ternyata rekan saya di bjb pun banyak yang ikut 😀

Lagi-lagi saya lolos passing grade dan berhak lanjut ke tes kompetensi bidang. Tes dilaksanakan di Telkom University Bandung. Agar saya santai, saya putuskan menginap di rumah paman di Dayeuh Kolot. Pada saat SKB pelamar mulai tersaring sesuai formasi sehingga akan berdekatan di daftar peserta maupun di meja. Malam sebelumnya saya sudah coba selidiki saingan-saingan saya. Salah satunya ada lulusan Tel-U beberapa bulan sebelumnya (fresh graduate). Wah berat, pikir saya. Ilmu IT udah ga dipake 6 th. Sulit rasanya bersaing dengan anak muda yang baru lulus. Terbukti, setelah hasil SKB keluar, saya hanya jadi runner up. Skor saya tertinggal jauh.

2019

Tes CPNS ketiga kalinya saya coba tahun 2019. Kali ini formasi ada di Sumedang! Saya jadi bersemangat karena berkesempatan pulang ke kota kelahiran. Formasi yang dibutuhkanpun ga nanggung. Ada 37 Pranata Komputer dan Analis TI!

Pada 19 November 2019 saya mendaftar di website SSCN BKN. Saya pilih formasi Pranata Komputer di Diskominfo Kab. Sumedang karena ada 3 lowongan di Seksi Telekomunikasi. Peluang keterimanya lebih gede ketimbang di dinas lain yang cuma 1. Nanti pun kerjanya ga sendiri banget lah. Saya berfikir mungkin jika di Telekomunikasi saya ga bakal terlalu sering ngoding.

Bermodal ATK dan printer di kantor saya nyiapin persyaratan administrasi (maaf nih bjb saya pake fasilitas kantor). Saya ga menemukan kesulitan berarti. Bahkan saya sempet bantu beberapa temen dan kerabat untuk daftar juga. Hasil seleksi administrasi diumumkan tanggal 16 Desember 2019. Dan daya lolos. Saya pikir tes administrasi tidaklah sulit dan semua orang bisa lolos selama kita mengikuti petunjuk di website BKN. Yang ga habis pikir itu masih saja ada kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, misalkan mendaftar ke formasi dengan ijazah yang tidak cocok. Menurut saya itu konyol. Panitia tentu akan mengecek. Kalaupun lolos tetap saja nanti akan ditemukan di tahap pemberkasan. Ada yang surat lamaran tidak sesuai format atau salah upload. Disinilah ketelitian kita diuji.

Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

Tes SKD dilaksanakan Sabtu 8 Februari 2020 di Telkom University Bandung. Belajar dari tes CPNS tahun lalu, saya tidak memakai ikat pinggang, cincin, jam, dan logam apapun agar lolos metal detector. Jadi tidak buang waktu melepas barang-barang tersebut sebelum tes. Saya juga tidak membawa pena atau alat tulis ke dalam. Hanya KTP.

Mungkin karena efek formasi yang dekat dengan rumah, saya ingin sekali lolos. Kali ini saya mencari tips dan trik bagaimana mengerjakan SKD. Banyak tips yang dibagikan peserta yang lolos sebelumnya baik di Youtube atau blog. Namun intinya sih sama sebenarnya: kerjakan yang bisa dulu.

SKD terdiri dari:

  1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dengan passing grade sebesar 65 ( skor saya 90)
  2. Tes Intelegensia Umum (TIU) dengan passing grade sebesar 80 ( skor saya 145)
  3. Tes Karakteristik Pribadi (TKP) dengan passing grade sebesar 126 ( skor saya 146)

Saya kurang menguasai TWK sehingga hanya menjawab apa yang saya bisa sedangkan sisanya saya tembak. Untuk TIU, saya kerjakan yang bisa dulu. Lewati soal cerita matematika, pokoknya jangan sampai orat-oret soal matematika memakan lebih dari 1 menit. Selanjutnya saya lanjut ke TKP tanpa menyisakan yang kosong, artinya kalaupun saya ragu tetap saya isi karena tetap mendapatkan poin (tidak ada jawaban yang salah). Saat ada sisa waktu saya kembali ke soal TIU matematika yang tadi saya lewat. Saya maksimalkan di TIU sampai waktu habis.

Tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)

Tes sempat ditunda karena pandemi Covid-19. Saya sebenarnya sudah mengiklaskan jika tidak berlanjut. Yaaa mau bagaimana lagi karena ini wabah nasional. Beruntung BKN ternyata melanjutkan rekrutmen CPNS 2019 pada Minggu 20 September 2020. Tes dilaksanakan di Kantor Regional III BKN Bandung dengan protokol kesehatan ketat.

Seperti biasa, sebelumnya saya memata-matai saingan yang lolos ke SKB. Ternyata ada beberapa yang kerja jadi sektor TI. Ga mau sejarah terulang lagi, akhirnya saya sempatkan untuk belajar beberapa mata kuliah inti Informatika. Saya nonton Youtube juga untuk melihat contoh-contoh soal Pranata Komputer. Ternyata cukup membantu lho. Banyak soal yang muncul sesuai yang saya hapalkan. Termasuk soal di 2018 pun beberapa ada yang muncul lagi. Untuk kisi-kisi soal SKB Pranata Komputer yang saya ingat sebagai berikut:

  1. Multimedia Grafis
  2. Manajemen Sistem Informasi
  3. Audit Sistem Informasi
  4. Sistem informasi Geografis (SIG)
  5. Basis data: Normalisasi tabel, Query SQL
  6. Sistem jaringan lokal (LAN)
  7. WAN, kelas-kelas IP
  8. Konversi bilangan Biner, Okta, Hexa, Desimal
  9. Keamanan jaringan, jenis-jenis hacker, malware, dll

Saat SKB saya cukup terganggu dengan face shield sehingga pandangan ke layar kadang buram bikin pusing. Ditambah lagi jadi berembun oleh nafas sendiri. Tangan juga tidak leluasa karena memakai sarung tangan.

Dengan segala keterbatasan, Alhamdulillah kali ini saya lulus.

Pemberkasan dan Pembekalan CPNS

Pemberkasan merupakan tahap yang relatif mudah karena hanya mengumpulkan ulang berkas yang kita upload di tahap sebelumnya. Namun memang ketelitian dan kegesitan kita diuji karena proses melengkapi berkas bersamaan dengan ratusan peserta lain yang lolos. Tempat tes kesehatan, narkoba, dan dll terbatas sehingga harus antre. Dari sekian ratus CPNS itulah akan terlihat siapa yang panik dan tenang. Tetaplah tenang dan cobalah berbaur dengan peserta lain agar bisa saling membantu.

Setelah selesai pemberkasan kita diarahkan langsung ke Dinas/penempatan masing-masing untuk melakukan perkenalan. Angkatan saya dijuluki angkatan Covid karena proses rekrutmen kebanyakan online. Termasuk pembekalan CPNS. Pembekalan CPNS adalah kegiatan untuk mengenalkan CPNS ke lingkungan pekerjaannya. Semacam masa orientasi. Narasumbernya dari berbagai dinas dengan tujuan mengenalkan CPNS pada hak dan kewajibannya, juga menyamakan misi sesuai dengan visi misi Pemda (karena saya melamar di Kabupaten). Acara berlangsung selama 1 minggu full online zoom dari pagi sampai sore.

Latsar CPNS

Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS adalah kegiatan yang mirip dengan pembekalan CPNS namun lebih banyak prakteknya. Latsar angkatan saya dibimbing oleh Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung. Sayangnya karena masih Covid/PSBB, lagi-lagi secara online (blended learning). Banyak tugas diskusi dan pembuatan video.

Output dari kegiatan ini adalah dokumen Rancangan Aktualisasi dan Habituasi, mirip seperti skripsi. Aktualisasi dan habituasi adalah kegiatan dimana kita mempraktekkan ilmu yang kita pelajari dalam pelajaran teori di blended learning ke dalam pekerjaan nyata kita di dinas. CPNS dikelompokkan ke dalam kelompok kecil. Lalu melakukan bimbingan dengan pembimbing di Pusdikmin secara berkala. Sehingga prosesnya cukup lama lebih dari 2 bulan.

Latsar diakhiri dengan sidang Aktualisasi. Lalu pelatihan dasar secara klasikal di Pusdikmin Bandung. Kita diajarkan kedisiplinan. Mulai dari tidur di barak, bangun pagi, olahraga pagi, apel pagi, sarapan, pembelajaran di kelas, games, baru selesai malam dan kembali ke barak. Seperti itu terus selama kurang lebih 1 minggu. Melelahkan tapi sangat berkesan karena mengeratkan kebersamaan dengan rekan dari dinas/kota lain.

Pengangkatan PNS

Sebelum menjadi PNS, pekerjaan CPNS dipantau oleh atasan. Pengangkatan dilakukan kurang lebih 1 tahun dihitung dari dikeluarkannya SPMT/ditetapkannya NIP CPNS/SK Pengangkatan. Bersabar saja dulu selama 1 tahun meski gaji baru 80% 😀

Saya pikir ini sudah diatur oleh Allah SWT. Tahun 2013 Saya diajarkan untuk menyiapkan administrasi. Tahun 2018 saya diajarkan untuk cermat mengerjakan CAT. Mungkin Allah hanya tersenyum saat 2018 saya jadi runner up di Majalengka. Mungkin Dia berujar, “Tenang, belum saatnya. Akan Ku beri lokasi yang lebih dekat.”

Sehingga pada 2019 saya benar-benar siap dan tentunya tempat kerja hanya 10 menit saja dari rumah. Yup, Allah memang lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

One Reply to “Pengalaman Mengikuti Tes CPNS”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.