Skripsi Itu Seperti Balapan Liar
Suka main game balap mobil? Minimal tau atau pernah liat ‘kan?
Ternyata skripsi itu ga beda jauh sama balap mobil, tepatnya balapan liar. Atau paling ga, itu yang gw & temen-temen bimbingan rasain.
Kok bisa seperti balapan liar?
Sebelumnya gw jelasin dulu dikit tentang salah satu game terpopuler yang mayoritas temanya adalah balapan liar yaitu Need For Speed.
Need for Speed (NFS) adalah seri game balap yang paling sukses di dunia. Dibuat oleh Electronic Arts (EA) dan dikembangkan oleh beberapa studio termasuk perusahaan berbasis Kanada, EA Black Box dan perusahaan berbasis Inggris, Criterion Games.
Seri pertama dirilis dengan judul The Need for Speed pada tahun 1994 dan kini sudah mencapai puluhan seri. Secara umum NFS terdiri dari balap mobil berbagai trek dan juga beberapa seri yang menonjolkan pengejaran polisi dalam balapan. Sejak Need for Speed: Underground, seri ini juga terintegrasi dengan kustomisasi mobil dalam gameplay-nya.
Dalam beberapa seri terbaru, balapan ga melulu secara individual tapi secara teamwork. Dalam balapan kita bisa mengandalkan CREW untuk mencapai garis finish atau mendapatkan point. Secara umum crew terdiri dari 3 jenis yaitu: Blocker, Scout, dan Drafter.
- Blocker mempunyai kemampuan untuk memblokir mobil musuh dan memperlambatnya.
- Scout mempunyai kemampuan untuk mencari shortcut atau jalan pintas. Mereka akan melesat paling depan kemudian memberitahu jalan mana yang paling efektif. Meski terkadang dalam pencarian jalan tercepat itu, mereka malah tersesat atau terjebak jalan buntu. Jika itu terjadi, ia akan menyuruh untuk tidak mengikutinya, melainkan untuk mengikuti scout lain dan mencari jalan lain yang lebih tepat.
- Sedangkan Drafter mempunyai kemampuan untuk membuat mobil melesat lebih cepat jika kau berada tepat di belakangnya. Karena dengan berada di belakang mobil lain bisa meminimalkan hambatan dengan angin.
Di sinilah persamaan antara SKRIPSI dan BALAPAN LIAR.
Skripsi itu seperti sebuah balapan liar dalam sebuah kota besar yang belum pernah dikunjungi sekalipun oleh para pembalap.
Pembalap dipersilahkan mencari sendiri rute yang menurutnya paling cepat untuk mencapai finish. Begitu balapan dimulai, semua pembalap berlomba-lomba untuk mencapai garis finish. Seperti mahasiswa yang berlomba mencapai WISUDA.
Tapi masalahnya, ga semua mobil punya mesin yang bagus. Lamborghini Murciélago ga bisa disamain sama Toyota Celica, Dodge Challenger ga bisa disamain sama Ferrari Enzo atau Bugatti Veyron. Mahasiswa juga sama, otak mahasiswa ga semuanya “cepat“. Yang cepat ada, tapi yang lemot banyak.
Untuk itu diperlukan trik agar mobil bermesin “lemot” bisa mencapai finish dengan cepat, yaitu memaksimalkan kemampuan CREW yang dimiliki. Ia harus mencari crew berjenis SCOUT yang bisa menunjukkan kepadanya jalan paling efektif. Kalau dalam skripsi berarti dia adalah orang yang memberitahu trik dalam menghadapi dosen, dalam revisi, dalam dokumentasi, dll. Ia juga harus mencari DRAFTER yang akan membantunya mencapai top speed ditengah kondisi mesinnya yang berakselerasi payah. Dalam hal ini adalah orang yang bisa memberinya semangat di kala stres gara-gara revisi ga beres-beres, program ga jalan, atau kehilangan semangat.
Jika itu sudah dilakukan, maka seluruh pembalap dalam CREW tersebut akan bisa mencapai finish dengan cepat dan selamat. Terlepas dari merk mobil, mesin, body, dll. Karena biar bagaimanapun garis finish yang akan dicapai adalah sama, yaitu WISUDA.
Walau sebenarnya ini bukan garis finish yang terakhir. Masih banyak balapan lain yang harus ditaklukan. Tapi intinya makasih banyak buat mobil-mobil cepat nan mewah yang udah jadi CREW hingga RX-7 (anggaplah itu mobil gw :D) ini bisa mencapai finish. Ayo kita parkir bersama di hari kelulusan nanti.